Postingan

Jika Kita Tak Pernah Jatuh Cinta (Bab V)

Bab V, Bab Terakhir, Semoga Terhibur :) Pesan Untuk Laki-Laki dan Perempuan    Aku pernah punya satu masalah, lalu seorang sahabat mengingatkanku, "Jangan Tergila-gila."    Lalu, waktu seakan berhenti. Awan mendung yang menggelayut di dalam kepalaku seolah berarak, pergi menjauh, membebaskanku dari gelapnya pikiran.    Jangan tergila-gila dalam mencintai. Jangan tergila-gila dalam membenci. Jangan tergila-gila dalam mengagumi. Jangan tergila-gila pada apa pun di dunia ini. Dunia fana.    Sejak hari itu, aku sadar: sumber patah hati ini adalah hatiku terlalu berharap pada sesuatu yang tak kekal. Tergila-gila yang tersembunyi. Lalu, aku mencoba menerima kenyataan bahwa aku memang terlalu tergila-gila. Aku berusaha menurunkan ekspetasiku. Aku berjuang melalu berdoa karena pada saat itu, hanya itu yang baru bisa kulakukan. Usaha-usaha konkret; selalu kucari caranya.    Jangan terlalu tergila-gila adalah pesan berharga yang kurasa semua orang butuhkan.    Jadi, aku

Jika Kita Tak Pernah Jatuh Cinta (Bab IV)

Bab IV, Semoga Terhibur :) Jodoh yang Sedang Mendoakanmu    Setiap malam, kau bertanya-tanya, "kapan ya, dia datang?"    Dan, pemikiran-pemikiran semacam ini selalu mengkhawatirkanmu    Adakah yang mau denganku? Tetapi, siapa? Kapan aku akan menikah? Mengapa belum ada tanda-tanda dia akan datang?    Jika kau bisa melihat dunia ini dari ketinggian dan matamu dapat menembus dinding-dinding rumah, kau akan melihat: di sebuah rumah, di sudut kamar yang sepi, pada pukul tiga pagi, ada seorang yang tengah mendoakanmu di atas sajadahnya, begitu khusyuk.    Dia tak tahu namamu. Kau tak tahu namanya. Kalian tak pernah bertemu. Tetapi, dia berharap dipertemukan denganmu.    Pertemukan aku dengan jodoh yang baik. Pertemukan aku dengan jodoh yang baik.    Setiap malam kau bertanya, setiap malam dia mendoakanmu.    Setiap malam kau gelisah, setiap hari waktu mendekatkan pertemuanmu dengannya, di waktu yang tepat.    Lebih dari itu, sudah ada Tuhan Pencipta Alam Semesta

Jika Kita Tak Pernah Jatuh Cinta (Bab III)

Bab III , Semoga Terhibur :) Orangtua Yang Tak Merestui    Orangtua mu punya satu aturan : tidak ada yang namanya pacaran     Siapa pun pacarmu, mereka tak akan merestui    Dan kini, kau duduk di ruang keluarga, di sofa depan televisi. Namun, televisinya dimatikan. Ayah dan Ibu di hadapanmu, berdiri mengintrogasimu.    "Masa tiap hari kerjaannya hape, hape, hape terus. Mama nggak pernah lihat kamu berlajar, lho."    "Kamu harus belajar sungguh-sungguh. Papa khawatir kamu yang menyesal sendiri"    "Malam-malam itu kamu biasanya telpon sama siapa? Mama nggak mau ya, kalau kamu sampai pacar-pacaran."    "Coba kamu lihat anak tetangga sebelah. Belajarnya rajin, nggak pernah ini-itu---"    Dan, mulailah mereka bermain Mari Membandingkan Anak Kami dan Anak Tetangga.    Jadi, kau hanya bisa tersenyum, memutar matamu dengan jengkel, dan memandang ke arah lain seolah tak mendengar apa-apa.    Sudah biasa dibandingkan seperti ini.    

Jika Kita Tak Pernah Jatuh Cinta (Bab II)

Bab II, Semoga terhibur :) Saat Hati Terasa Kosong   Seperti ruang kosong yang tak terawat, hatimu sudah penuh debu.   Hari-hari setelah meninggalkannya tak pernah mudah. Teman-teman memang ada di sisimu. Keluarga memang ada mendukungmu. Namun setiap malam, ketika kau sendiri di kamar, menjelang tidurmu, namanya muncul di kepalamu. Saat kau memalingkan muka, malah wajahnya yang hadir. Pada saat-saat seperti itu, hatimu rasanya sesak, debu-debu semakin padat dan pekat.    Lalu, kau akan melakukan berbagai cara untuk menghilangkan debu di dalam hatimu, seperti curhat tengah malam bersama temanmu atau berbincang dengan keluargamu. Dan, ketika selesai berbincang dengan mereka, memang ada kelegaan tersendiri. Debu-debu dalam hatimu seolah ditiup angin. "Namun, mengapa pada akhirnya, hatiku terasa kosong? Lagi dan lagi?" gumammu dalam hati.    "Apakah aku memang masih membutuhkannya? Ataukah aku butuh cinta yang baru?" tanyamu setiap malam. Namun, logika dan ha

Jika Kita Tak Pernah Jatuh Cinta (Bab I)

Halo guys , cerita kali ini bakalan seru , ngebahas tentang cinta , sekali-kali yaa hehe, btw cerita ini berasal dari buku yang ditulis oleh Alvi Syahrin , karya (Novel) nya bagus sekali , mas Alvi saya ijin menulis kembali novel nya ya , saya akan menulis bab-bab yang menurut saya menarik dan seru , okee semoga enjoy :) Dia... Modus atau Tulus ? Hubungan ini semakin hambar,    Pukul dua pagi. Awan mendung kemerahan memenuhi langit, seperti senja yang berdarah. Angin meniup gorden hijau di kamarmu, layak nya balon yang membesar. Kilat dan petir saling bersahutan. Namun tak kunjung hujan turun. Lampu mati. Ponsel menyala Kau terjebak di kamarmu. Dia terjebak di kepalamu Kau menanti balasan pesan dari nya. Dia mungkin sudah tidur    Kau mencintainya sepenuh hati. Dia ? Dia juga bisa bilang begitu, tetapi entah bagaimana, ucapan itu tidak menembus hatimu seperti orang berkata dalam kegelapa, "lilinnya sudah menyala," tetapi, kau tak pernah melihat cahaya itu; hanya se